KETUA KOMISI-III DPRD PROVINSI SULTENG HADIRI KEGIATAN PERINGATAN HARI BURUH INTERNASIONAL (MAY DAY) TAHUN 2025
PALU - APRIL
5/1/20253 min read
Libunews.id (Palu) - Ketua Komisi-III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Hj.Arnilah H.Moh.Ali, selaku mewakili Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Hadiri Kegiatan ‘Talk Show Berani Ngopi’ Ngobrol Produktif, dengan tema ‘Merajut Kebersamaan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktifitas Nasional’.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulteng dalam rangka memperingati ‘Hari Buruh Internasional Tahun 2025’. kegiatan tersebut bertempat di Café Tanaris Kota Palu, Kamis (01/05/2025).
Kegiatan talk show berani ngopi tersebut, dihadiri langsung oleh Gubernur Sulteng Dr.H.Anwar Hafid, dan Wakil Gubernur Sulteng dr.Renny A.Lamadjido, serta dihadiri oleh Anggota Komisi-IV DPRD Provinsi Sulteng Baharudin Sapi’i, Para Kepala Daerah Kabupaten Kota Se-Sulteng, Asisten-I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemda Sulteng Dr.Fahrudin Yambas, Para Kepala Biro Pemda Sulteng, Kepala Disnaker Provinsi Sulteng Drs.Arnold Firdaus, Para Kepala-Kepala OPD Lingkup Pemda Sulteng, Unsur Forkopimda, Pihak BPJS Ketenagakerjaan, Para Serikat Buruh Se-Sulteng, dan para tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulteng Dr.H.Anwar Hafid, menyampaikan bahwa Hari Buruh merupakan momen yang penting dan strategis, bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga dunia.
Maka dari itu kita sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena hari ini adalah hari yang bersejarah, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, dan Hari Buruh menjadi momentum penting sehingga dijadikan hari libur nasional.
Gubernur Sulteng Dr.H.Anwar Hafid, juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dalam forum diskusi santai tersebut.
Kami berinisiatif agar peringatan May Day tidak hanya seremonial, tetapi diisi dengan diskusi bersama serikat pekerja untuk menggali lebih dalam persoalan ketenagakerjaan di Sulteng.
Gubernur Sulteng mengakui bahwa meskipun pernah menjabat sebagai Bupati Morowali selama 10 tahun dan banyak berinteraksi dengan serikat pekerja, dirinya masih ingin mendapatkan masukan lebih luas dari seluruh wilayah di Sulteng, olehnya itu kami tidak banyak berbicara, tapi lebih banyak mendengar, Karena masukan-masukan ini penting dalam perencanaan pembangunan ke depan.
Gubernur Sulteng juga menyinggung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov Sulteng yang tengah difinalisasi dan akan segera diajukan ke DPRD.
Dan salah satu fokus utama adalah program “Sembilan Berani”, sebagai arah pembangunan Provinsi Sulteng lima tahun ke depan.
Gubernur Sulteng mencontohkan program “Berani Cerdas” sebagai pilar pertama, program ini berfokus pada bidang pendidikan, terutama bagi lulusan SMA dan SMK.
Yakni pilihannya cuma dua, kalau tidak kuliah, maka harus bekerja. Untuk itu kami menggandeng balai latihan kerja agar lulusan SMA bisa punya keahlian, sedangkan bagi SMK, kami gratiskan pelatihan uji kompetensi dan praktik kerja industri.
Karena dimana dalam hal ini begitu mahalnya biaya uji kompetensi dan praktik industri kerap menjadi kendala bagi siswa dan orang tua. Oleh karena itu, Pemprov Sulteng mengambil langkah menggratiskan biaya tersebut mulai tahun ini.
Senadah dengan hal tersebut, Ketua Komisi-III DPRD Provinsi Sulteng Hj.Arnilah H.Moh.Ali, selaku mewakili Ketua DPRD Provinsi Sulteng, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Hari Buruh merupakan momentum penting untuk merenungkan dan memperkuat komitmen kita bersama terhadap keadilan dan kesejahteraan para pekerja.
Kami di DPRD berkomitmen mendorong kebijakan yang berpihak pada peningkatan upah layak, perlindungan hak-hak pekerja, dan penciptaan lapangan kerja yang adil dan berkelanjutan, karena para pekerja tersebut bukan hanya sebagai tulang punggung ekonomi, akan tetapi merupakan jiwa dari kemajuan suatu daerah.
Olehnya itu, Hj.Arnilah H.Moh.Ali, mengharapkan kepada seluruh para pekerja atau para serikat buruh, jangan menjadikan peringatan hari buruh sebagai seremonial saja, akan tetapi tindakan dilapangan harus betul-betul direalisasikan.
Seperti contoh kasus yang kami dapatkan ketika kami melakukan kunjugan kerja di PT.IMIP, dimana telah terjadi lagi kecelakaan kerja diwilayah PT.IMIP, akan tetapi serikat buruh masih kurang pekah akan hal itu, bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh para serikat buruh untuk pemenuhan hak-hak pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.
Maka dari itu, mari kita bersama-sama berjuang secara berkeadilan agar kiranya dalam upayah peningkatan upah layak bagi para pekerja, perlindungan hak-hak pekerja, dan penciptaan lapangan kerja yang adil dan berkelanjutan, dapat betul-betul diarasakan bagi semua masyarakat khususnya bagi para pekerja atau para buruh kerja.
Dan dalam hal ini juga, dengan adanya perusahaan di Morowali, kami sangat merasakan imbas dari dampak perusahaan, karena dimana nilai ekonomi di morowali itu cukup tinggi sehingga biaya hidup cukup tinggi, namun yang menjadi titik persoalan adalah bagaimana dengan masyarakat yang memiliki pendapatan dibawah rata-rata, tentu hal tersebut membuat masyarakat sedikit mengalami kesulitan terkait biaya hidupnya. Olehnya kami berharap agar kiranya ini dapat menjadi perhatian bagi semua.
Dan diakhir kegiatan tersebut, dilakukan penyerahan secara simbolik santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan untuk masyarakat pekerja buruh yang mengalami kecelakaan kerja, dan dilakukan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen tersebut.
Sumber Rilies dan Foto Humas DPRD Provinsi Sulteng (Zainal)a
